Laba-laba coklat mulai beranjak dari sudut kamarku
Kicau penghuni pagi mulai terdengar riuh bersahutan
Simfoni teralun lembut mendayu membasuh hatiku pilu
Tak kuasa usir akan semalam dalam ingatan
Sinar mentari berlarian menerobos melalui jendela kamarku
Wangi bumi dihari pagi meyeruak diantara aroma embun
Dalam jagaku aku terlelap pada setiap lembar tidurku
Kudapati aku bersama laluku sedang duduk diam tertegun
Kebijaksanaan duka bertanya dalam benakku yang beku
Kenapa aku tak ingin berlalu dari Vitranza yang telah jauh
Dia pun tersenyum dalam sedihnya lalu berkata padaku
Kemanapun angin berhembus menuntunmu engkau selalu bersamanya berteduh
Laluku kemudian mengajakku pada layuku masa itu
Kutemukan dia tertawa dalam sakitnya dan berkata
Engkau tak akan lagi dapati aku bersenandung dalam ceriaku
Namun aku ingin kau temukan aku pada seribu bunga disana
Hingga pabila telah tiba bumi berputar Arya
Kau akan melihatku berdiri menantimu pada rasamu yang lain
Hingga pabila masa tak lagi mampu memberi dirimu asa
Kau akan temukan aku bersama riang anak-anak Kehidupan bermain
No comments:
Post a Comment